Categories
reviu

Balada Adit, Sopo dan Jarwo

  • Adit, Sopo dan Jarwo featuring CherrybelleJudul seri animasi: Adit & Sopo Jarwo
  • Penulis: Eki N. F., Deddy Otara, Zulfa Asliha
  • Sutradara: Dana Riza & Indrajaya
  • Pengisi suara: Reyhan (Adit), Ranu (Dennis), Eki N. F. (Jarwo dan Mang Ujang), Darmawan Susanto (Sopo), Ojay S. Surianata (Haji Udin), Jessy Millianty (Devi), Zulfa Asliha (Mitha), Musripah (Bunda Adit), Turie Sandos (Ayah Adit)
  • Produksi: MD Animation
  • Produser: Dana Riza, Dhamoo Punjabi, Manoj Punjabi
  • Tayang: Sejak 27 Januari 2014 di MNC TV

Saya rasa, inilah film seri animasi yang paling layak disejajarkan dengan Upin & Ipin. Bukan karena penampakan animasinya yang mirip dengan serial animasi garapan Malaysia itu, tapi karena bangunan ceritanya yang mumpuni.

Cerita Adit & Sopo Jarwo mungkin tidak terlalu lucu bagi saya. Tapi, itu bukan masalah. Saya menonton Upin & Ipin, Masha & The Bear, Spongebob, Monk, atau serial-serial animasi lain juga tidak tertawa. Paling hanya tersenyum.

Eh, tidak, tidak! Saya juga pernah terpingkal-pingkal. Seingat saya, itu terjadi ketika menonton animasi-animasi pendek produksi Korea Larva, juga beberapa animasi panjang Hollywood seperti Wreck-It Ralph, Hotel Transylvania, Despicable Me, The Simpsons.

Bagaimanapun, meski tidak sampai membuat saya tergelak, Adit & Sopo Jarwo tetap layak disebut komedi yang berhasil. Setidaknya, kelucuannya tidak dibuat-buat, tidak norak. Atau kalaupun norak, noraknya masih realistis, karena kehidupan masyarakat yang coba digambarkan oleh para sineas memang seperti itu. Saya yakin, ada saja orang-orang yang sekatrok Jarwo atau sedong-dong Sopo (ini tokoh mirip Patrick di Spongebob).

Adit & Sopo Jarwo berhasil menghibur penonton tanpa mengumbar jurus slapstik seperti banyak sinetron komedi kita. Salut! Di samping itu, latar Indonesia juga disajikan dengan menarik. Indonesia terkini, bukan Indonesia legenda atau fabel. Ini yang saya suka.

Latar kisah Adit & Sopo Jarwo berada di sebuah kampung yang generik di perkotaan Indonesia. Namanya Kampung Karet (atau Kampung Berkah?). Bagi Anda yang belum tahu serial animasi ini, tonton saja di MNC TV atau di YouTube (Channel MD).

Cerita serial yang digarap setidaknya oleh 60 animator ini berkutat tentang persahabatan antara remaja bernama Adit, Dennis, Mitha, Devi, dan batita centil yang cadel, Adelya. Namun yang paling menarik adalah Jarwo dan Sopo yang difungsikan sebagai tokoh antagonis. Duo pengangguran ini selalu berusaha mencari uang secara instan.

Kubu Adit sering berselisih dengan kubu Jarwo, meskipun secara usia mereka terpaut jauh. Itulah menu utama di serial yang dianimasikan dengan software gratisan Blender ini. Tapi perseteruan mereka tidak sampai melibatkan fisik atau emosi (toh mereka semua berteman baik). Melainkan hanya berupa perselisihan kata-kata dan perang strategi.

Sayang, sineas Adit & Sopo Jarwo masih suka menggunakan deus ex machina dalam pemecahan konflik. Ada tokoh Haji Udin (mirip banget dengan Deddy Mizwar dalam sinetron-sinetron komedi-religinya), ketua RW yang selalu memberi petuah-petuah untuk menghentikan “kegilaan” Sopo dan Jarwo. Penonton pun jadi merasa digurui. Saya sendiri jadi ingat tayangan-tayangan hiburan di zaman Orba.

Walaupun saya memang setuju film-film animasi di televisi, terutama pada jam tayang anak, harus bersifat mendidik dan mengandung banyak hikmah, tapi tak perlulah penyampaiannya segamblang itu. Tiru saja cara Upin & Ipin yang sukses mengenalkan budaya lokal dan membentuk karakter anak tanpa kesan menggurui.

Tokoh-tokoh dalam Adit & Sopo Jarwo

Apapun itu, yang jelas, sudah setahun Adit & Sopo Jarwo hadir di prime time anak-anak. Dulu pukul 16.30, sekarang pukul 17.30. Walaupun episodenya itu-itu saja, terus diputar ulang. Namun setahun lebih tayang di televisi nasional yang persaingan antaracaranya sadis membuktikan satu hal: pemirsanya banyak!

Saya pun yakin, Adit & Sopo Jarwo masih bisa semakin berkibar. Sebagai penulis cerita, saya melihat masih banyak sumber ide yang bisa digali. Karena tema-tema Adit & Sopo Jarwo ini riil ada di sekitar kita. Lihat saja judul-judul episodenya:

  1. Dompet Ayah Ketinggalan
  2. Dompet Ayah Masih Ketinggalan
  3. Jarwo Curang Adit Menang
  4. Ada Madun Jarwo Manyun
  5. Gerobak Hilang Kang Ujang Bimbang
  6. Kejutan Buat Jarwo
  7. Mati Lampu Bergilir
  8. Motor Baru Bikin Haru
  9. Lomba Layangan Bikin Semua Melayang
  10. Bunda Ngidam Bikin Geram
  11. Kabar Burung Bikin Bingung
  12. Delivery Order Bikin Keder
  13. Tukang Ngasuh Bikin Rusuh
  14. Adel Dimana
  15. Syukuran Dapet Kerjaan
  16. Kursus Masak Bikin Semua Sesak
  17. Adit Flu Jarwo Yang Pilu
  18. Service Antena Bikin Terlena
  19. Sahabat Sejati Takkan Pernah Mati
  20. Tahu Sumedang Bikin Jarwo Meradang
  21. Tugas Patroli Kayak Uji Nyali
  22. Sunatan Massal Jangan Asal
  23. Saudara Berkunjung Semua Tersanjung
  24. Ojek Payung Bikin Bingung
  25. Cherrybelle Datang Bang Jarwo Senang
  26. Cinta Merekah di Kampung Berkah

Ke depannya, barangkali tim kreatifnya bisa mengambil tema politik, bisnis, persaingan pasar bebas, investasi, olimpiade sains, atau lainnya. Tentu saja, kemasannya harus tetap ringan dan menghibur, sesuai segmennya. Dan supaya penonton tidak jenuh, sesekali ajak tokoh-tokoh Adit & Sopo Jarwo keluar dari Kampung Karet.

Misalnya, dikisahkan mereka rekreasi ke suatu tempat. Saya sudah membayangkan, Bang Jarwo antusias dan lebay menyiapkan segala sesuatunya. Mood cerita lalu bisa dibuat drama-komedi seperti biasa, atau rombongan piknik itu dibuat tersesat di daerah yang eksotik (komedi-petualangan), menghadapi penjahat (komedi-suspens), berhadapan dengan hantu (komedi-horor), atau lainnya.

Tokoh yang banyak dan karakter masing-masingnya yang kuat merupakan keunggulan tersendiri. Ini yang membuat tim kreatif memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan Adit & Sopo Jarwo ke level tantangan yang baru. Sehingga secara teknis, mungkin tidak ada hambatan untuk tancap gas menuju Adit & Sopo Jarwo season 2, 3, 4, dan seterusnya.

Entah kalau masalah dana. Tapi, jangan mau kalah dong dengan Upin & Ipin yang sudah melewati season 8. Meskipun, yah, animasi dari negeri jiran itu memang sudah mulai tayang sejak 2007.

Bagaimanapun, MD Entertainment kan pemain besar dalam jagat hiburan Indonesia, harusnya bisa dong diajak mengembangkan film animasi Indonesia yang potensial seperti ini lebih jauh lagi. Bahkan Adit & Sopo Jarwo: The Movie, kalau mau! Menyusul Homeland, Battle of Surabaya, Pangeran Diponegoro: The Movie, dan lain-lain.

Harapan saya, semoga semakin banyak beredar film animasi sekelas Adit & Sopo Jarwo ini. Minimal yang ceritanya bagus, karakter-karakter tokohnya kuat, animasinya menarik (membangkitkan optimisme masyarakat tentang industri kreatif Indonesia di bidang animasi). Dan kalau bisa… ngindonesia juga, supaya keunikan negeri ini bisa ikut terangkat.

By Brahmanto Anindito

Penulis multimedia: buku, film, profil perusahaan, gim, podcast, dll. Bloger. Novelis thriller. Pendiri Warung Fiksi. Juga seorang suami dan ayah.

10 replies on “Balada Adit, Sopo dan Jarwo”

Nggak pa-pa, ditiru dulu gaya-gayanya. Disejajarin dulu, setelah itu disalip di tikungan. Semoga mampu dan mau 🙂

Anak qu suka bgt, apalagi lagu dangdut jangan berhenti mari meraih mimpi, anaku umur 2 tahun aja udah joget2 denger lagu itu, aq suka flimnya

saya jd tertarik review adit sopo jarwo baca postingan ini, karena yang saya nilai sebaliknya.. kalo digadang2 menandingi UPIN IPIN ya belanda masih jauh lah ya LOL dari sisi cerita dan animasi masih, maaf ..kalah jauh. dan dari sisi cerita tidak general ke semua lapisan suku dan agama anak Indonesia ya… bahkan UPIN IPIN saja tdk terus menerus mengulang kata – kata yg hanya diucapkan salah satu agama … kalo mau menilai, yang paling nyata tentu saja kepada penonton utama animasi ini yaitu anak2 , justru anak saya yg 4 thn malas nonton animasi ini, dia kerap ganti chanel kalo animasi ini ditayang hanya untuk menunggu apakah UPIN IPIN sdh tayang setelah ASJ selesai. kalo dtanya kenapatdk nonton? jawabnya malas ah ma.. dikit2 tanya pak haji … LOL saya cuma bisa nyengir… terkesan menggurui sekali memang karakter UCUP di animasi ini, tdk ada seperti itu kayaknya anak2 apalagi kepada orang yg lebih tua darinya.. terkesan krakter dipaksakan dan lebay ya begitulah sebagai masukan kepada sampai 60 animator yangg garap ASJ ini LOL

Leave a Reply to Mochamad Yusuf Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Maaf, tidak bisa begitu