Categories
bunga tidur

Menang atau Tumbang, Ini Mimpi yang Aneh

“Yang akan menang adalah mereka yang tenang, senang, dan bintang. Yang akan tumbang adalah yang mereka yang bimbang dan sumbang.”

Menang atau Tumbang, Ini Mimpi yang Aneh

Sekitar tiga jam yang lalu, saya mendapat mimpi aneh. Seseorang menyampaikan sesuatu secara personal kepada saya. Namanya saya rahasiakan saja ya. Soalnya sungkan, beberapa teman mengenalnya, baik di media sosial maupun di kehidupan riil. Di Facebook saya berteman dengan beliau, di Twitter pun kami saling follow. Namun sejujurnya, kami kurang dekat. Barangkali karena status sosial dan ekonomi beliau jauh di atas saya, hahaha.

Makanya saya sebut ini mimpi yang aneh. Kenapa orang seperti beliau tiba-tiba nongol dalam mimpi dan berbicara langsung kepada saya? Kata-katanya pun “aneh”. Begini bunyinya…

Yang akan menang adalah mereka yang tenang, senang, dan bintang. Yang akan tumbang adalah yang mereka yang bimbang dan sumbang.

Berima. Antara “nang” atau “tang” dan “bang”. Tenang dan tumbang. Ah, dimana ya saya pernah mendengar kata-kata semacam ini? Tidak pernah, rasanya.

Penasaran, setelah salat Subuh, saya langsung membuka netbook dan browsing. Saya curiga, jangan-jangan ini kata-kata seorang tokoh yang pernah saya dengar atau baca sekilas, kemudian mengendap di alam bawah sadar saya, dan akhirnya mengapung di dalam mimpi.

Namun, tidak ada apa-apa kok di Google. Bahkan ketika saya memasukkan kata kunci intinya saja (“menang tenang senang bintang tumbang bimbang sumbang”), hanya ada hasil pencarian yang amburadul. Tak bermakna. Tak ada konteksnya.

Hm, akhirnya saya berkesimpulan, dua kalimat tersebut baru dan original.

Mungkin kalau saya maknai dengan sok tahu jadi begini, “Yang akan menang (sukses) adalah mereka yang tenang (secara spiritual alias hidupnya seimbang), senang (selalu mengerjakan sesuatu dengan passion), dan bintang (memang berbakat atau menonjol di bidang yang digetolinya).

Sementara yang akan tumbang (gagal atau terpuruk) adalah mereka yang bimbang (tidak tahu apa yang dilakukannya dan buat apa, alias hanya ikut-ikutan) serta bersuara sumbang (suka menggerutu, tidak bersyukur dan bisanya hanya mengkritik keburukan seseorang atau sebuah sistem).”

Lihatlah, ada tiga syarat menjadi sukses. Sementara untuk menjadi gagal, hanya ada dua syarat. Memang seperti itu kan kehidupan? Menjadi orang gagal selalu lebih gampang dari menjadi orang sukses. Dan menjadi orang biasa-biasa saja justru lebih gampang lagi! Malah tidak butuh syarat apa-apa (dan tidak perlu mengambil risiko apa-apa) untuk menjadi orang yang biasa-biasa saja 🙂

Saya bukan tipe orang yang bergerak berdasarkan mimpi atau peduli dengan ramalan mimpi. Namun, karena menurut saya isi mimpi ini cukup unik, ditambah yang menyampaikan adalah orang sukses yang saya kagumi (meskipun cuma tiruannya), saya merasa perlu mengikat mimpi ini dalam sebuah tulisan. Mumpung belum lupa. Anda tahu, seberapa pun unik dan serunya sebuah mimpi, ia cepat sekali pergi dari ingatan kita.

Lagipula, saya jadi terinspirasi dengan filosofi tentang menang dan tumbang ini. Hm, jadi teringat filmnya Akira Kurosawa: Dreams….

By Brahmanto Anindito

Penulis multimedia: buku, film, profil perusahaan, gim, podcast, dll. Bloger. Novelis thriller. Pendiri Warung Fiksi. Juga seorang suami dan ayah.

4 replies on “Menang atau Tumbang, Ini Mimpi yang Aneh”

Hari Sabtu kemarin, 30 Nov, saya bermimpi tentang kamu. Sekarang saya lupa detilnya. Yang jelas, saya bermain-main dengan keluargamu khususnya dengan anakmu. Tapi anehnya anakmu kok cowok. Ini waktu saya mimpi sudah heran, kok cowok. Saya juga heran, mimpi kok ingat kenyataannya.

Saya bermain terus dengan anak cowokmu. Bangun tidur ingin beritahu mimpi ini ke kamu, ternyata pulsaku habis. Mau memberitahu lewat What’s App kamu jarang buka. Maka saya tidak beritahukan. Sekarang kamu nulis ini jadi ingat. Saya tidak tahu apa artinya ini…

Leave a Reply to Mochamad Yusuf Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CommentLuv badge

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Maaf, tidak bisa begitu