Suka pijat refleksi? Saya dulu tidak. Bahkan sangat membencinya karena trauma masa kecil. Namun akhir-akhir ini, atau tepatnya sejak memutuskan menjadi freelancer lima tahun silam dan pola hidup saya berubah tidak sehat, saya jadi memandangnya sebagai solusi.
Category: kesehatan
Dulu sewaktu masih pengantin baru, saya dan istri sering berpelukan. Terutama ketika hendak tidur. Jangan ditanya rasanya. Seingat saya, tak ada yang mengalahkan nikmatnya tidur sambil dipeluk atau memeluk istri. Di sana, ada kenyamanan dan ketenangan yang membuat saya lebih cepat pulas.
Setelah berwisata medis tiga hari berturut-turut, besoknya, istri saya merasakan kontraksi sekitar pukul 2 dini hari. Semula, dia mengira itu kontraksi palsu, sebagaimana yang pernah dirasakannya sebulan silam. Makanya dia cuek saja, walaupun ada rasa curiga juga. Saya sendiri bersikap, “Tunggu dululah.”
Saya sebenarnya tak pernah tertarik dengan asuransi. Tapi toh akhirnya saya mendaftar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), asuransi kesehatan buatan Pemerintah. Alasan utamanya, karena diwajibkan oleh Pemerintah.
Kenapa tiba-tiba bicara Thai Massage? Beberapa teman dekat pasti tahu, saya bukan pecandu pijat alias massage. Untuk masalah capek dan pegal, obat paling mujarab bagi saya adalah tidur. Alami, murah dan tidak merepotkan orang lain.