- Judul seri animasi: Steins;Gate
- Genre: Drama Sci-fi
- Durasi: 24 menit/episode
- Penulis: Jukki Hanada, Toshizo Nemoto, Masahiro Yokotani
- Sutradara: Kazuhiro Ozawa, Kanji Wakabayashi, Tomoki Kobayashi, Kôji Kobayashi, Tomoko Hiramuki, Shigetaka Ikeda, Hisato Shimoda, Hiroshi Hamazaki, Yoshihito Mikamo, Yuzuru Tachikawa, Hiroyuki Tsuchiya, Takuya Satô
- Pengisi suara: Mamoru Miyano (Okabe), Asami Imai (Kurisu), Kana Hanazawa (Mayuri), Tomokazu Seki (Daru), Yukari Tamura (Suzuha), Saori Gotō (Moeka), Haruko Momoi (Faris)
- Produksi: White Fox 2010
- Produser: Kenjirou Gomi, Kozue Kananiwa, Shinsaku Tanaka, Takayuki Matsunaga, Yoshinao Doi, Yoshito Danno
- Tayang: Sejak 6 April 2011 di Jepang (24 episode + 1 OVA)
Menonton seri-seri awal Steins;Gate, saya sempat punya firasat buruk, “Aduh, ini anime konyol-konyolan, ya?” Tapi sejujurnya, ada saja yang membuat saya tertawa atau tersenyum geli di tiap episodenya. Makanya saya meneruskan menontonnya.
Namun, yang membuat saya tertarik untuk meresensi Steins;Gate justru dramanya. Siapa sangka, serial anime yang tadinya saya kira konyol ini bisa mengaduk-aduk emosi saya. Terharu juga melihat perjuangan tokoh utamanya, terutama di episode 11 ke atas.
Steins;Gate berlatar Distrik Akihabara di Tokyo, Jepang, pada 2010. Kisahnya tentang Okabe Rintarou dan Itaru Hashida (Daru) yang menemukan mesin waktu sederhana. Mereka berhasil menyesuaikan gelombang microwave dan ponsel. Namun, kemampuan mesin waktu itu hanya seperti teleporter yang gagal.
Setelah Okabe menaruh pisang di dalam microwave, lalu microwave-nya dinyalakan dengan putaran terbalik, pisang itu hilang. Oh, bukan hilang. Pisang itu ternyata kembali menempel di tandannya (peristiwa beberapa saat sebelum mesin waktu dinyalakan), dalam keadaan lebur seperti jeli.
Selain hanya menghasilkan jeli-jeli hijau kenyal, mesin waktu itu juga suka ngaco dengan mengirimkan SMS ke masa lalu. Okabe dkk. jadi tertarik mengujinya untuk mempengaruhi diri mereka pada masa lalu.
Okabe lalu meng-SMS dirinya seminggu silam untuk memilih lotere yang sudah terbukti menang. Jika dirinya pada masa itu (garis dunia beta) menuruti SMS tersebut, maka pada masa sekarang (garis dunia alpha), dia pasti sudah kaya.
Dan ternyata, percobaan itu sukses. Hanya, Okabe tidak jadi kaya karena suatu hal. Tapi bukti pembelian lotere itu benar-benar ada.
Alat sederhana ini lantas mereka namakan D-Mail, DeLorean Mail.
Berikutnya, Kurisu Makise (anggota lab #004) menemukan teori untuk memindahkan ingatan si subjek. Jadi bukan hanya pesan SMS yang akan dikirim ke masa lalu, melainkan juga memori manusia berkapasitas sekitar 3 terabita. Kalau berhasil, diri kita di masa lalu akan memiliki ingatan dan pengetahuan sama persis dengan diri kita saat ini.
Sambil melakukan percobaan-percobaannya, Okabe menyempatkan diri berkonsultasi melalui email dengan John Titor. Menariknya, Titor ini benar-benar ada di dunia nyata. Maaf, maksud saya di dunia maya.
Anda mungkin masih ingat, Titor muncul di internet tahun 2000. Dia mengaku penjelajah waktu yang datang dari tahun 2036. Tentu saja sosoknya menjadi kontroversi. Ada yang percaya, tapi lebih banyak yang tidak, meskipun perkataannya di forum-forum daring begitu meyakinkan.
Di anime Steins;Gate, John Titor lancar berbahasa Jepang, hahaha. Dia mengingatkan Okabe bahwa pada 2036, SERN (plesetan dari CERN/Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire) menguasai dunia.
Setelah berhasil menginvensi mesin waktu, SERN sukses menciptakan kondisi distopia dunia. Itulah yang ingin direvisi Titor dengan melakukan perjalanan waktu balik ke tahun 2000-an.
Dalam konselingnya, Okabe melaporkan eksperimennya yang sukses. Titor heran, kenapa Okabe masih ingat semuanya? Menurutnya, seseorang yang melompati waktu dan berpindah garis dunia harusnya lupa pada kejadian itu. Kenapa Okabe tetap ingat semuanya?
Okabe tidak tahu jawabannya. Namun di depan para anggota lab, dia menyombongkan kemampuan ini sebagai Reading Steiner. Titor pun menggadang-gadangnya sebagai Penuntun Dunia. Semakin besar kepalalah Okabe.
Terprovokasi oleh harapan-harapan Titor, Okabe lalu meminta Daru meretas basis data SERN untuk mengintip percobaan-percobaan mesin waktu dan rencana-rencana mereka tahun ini. Daru berhasil. Basis data SERN bobol. Di sinilah, mereka tanpa sadar telah membuka kotak pandora itu.
Jika Anda menikmati fiksi-fiksi dengan tema penjelajahan waktu, juga tidak keberatan menonton anime (mengingat ada beberapa orang yang meremehkan dan menghindari film kartun), Steins;Gate sangat saya rekomendasikan.
Hanya, ada bagian yang membuat saya garuk-garuk kepala. Salah satunya, soal begitu mudahnya Okabe merekrut satu per satu anggota labnya. Padahal tawarannya tidak menjanjikan sama sekali.
Di samping itu, tokoh-tokoh di Steins;Gate adalah remaja-remaja berumur 16-19 tahun. Dari mana uang mereka untuk membiayai semua ini? Mereka pun tak pernah terlihat sekolah atau kuliah. Hanya Mayuri Shiina yang pernah mengenakan seragam sekolah dan berbicara sekelumit tentang kegiatan sekolah.
Namun tengoklah, Okabe sudah menjadi ilmuwan dan mampu menyewa apartemen untuk labnya, Faris Nyannyan sudah punya bisnis maid café, Kurisu sudah menulis di jurnal sains dan memberi kuliah tentang mesin waktu di forum ilmiah, Daru sudah jadi super hacker, Suzuha Amane sudah jadi tentara penjelajah waktu.
Penjelasan ilmiah di animasi yang diadaptasi dari visual novel/game buatan 5pb. dan Nitroplus ini juga kurang mendetail. Premisnya, pokoknya mesin waktu diciptakan dari microwave dan ponsel. Selebihnya, pengarang menggunakan teori-teori yang pernah dikemukakan John Titor. Soal Black Hole Kerr-lah, Butterfly Effect-lah, garis dunialah, apalah.
Tapi, tidak mengapalah. Karena kalau dibuat terlalu ilmiah, rasanya Steins;Gate justru sulit tampil menghibur.
Yang jelas, saya suka pengembangan karakter Okabe Rintarou. Awalnya, tokoh utama Steins;Gate ini hiperbolis. Dia mengaku-ngaku sebagai seorang ilmuwan gila (mad scientist) bernama Hououin Kyouma. Lalu suka tertawa-tawa menggelegar.
Toh begitu sampai di adegan yang menjelaskan kenapa Okabe terinspirasi oleh kegilaan itu, dan kenapa dia menjadikan Mayuri “tahanannya”, saya terenyuh juga. Dasarnya, Okarin (panggilan akrab Mayuri dan Daru kepadanya) itu pria baik dan lucu, meskipun seringnya garing.
Dia tokoh dengan daya khayal tinggi dan kadang-kadang delusional. Misalnya, ketika sedang terpojok oleh situasi atau tokoh lain, dia akan berlagak seolah-olah menelepon timnya sebagai back up.
Dalam Steins;Gate, Okabe juga suka memberi nama yang tidak penting untuk proyek-proyeknya. Ada kata sandi “El Psy Congroo” yang sampai sekarang saya tidak tahu apa maksudnya. Bahkan istilah “Steins Gate” itu merupakan karangan Okabe yang sepertinya juga tanpa makna.
Di samping kebiasaan melanturnya, mahasiswa tahun pertama di Tokyo Denki University itu seenaknya saja merekrut anggota-anggota lab. Karena kalau tidak begitu, anggota Future Gadget Laboratory-nya pasti cuma dia, Mayuri, dan Daru.
Tapi, Okabe juga menganggap tiap anggota lab sahabatnya. Itulah yang membuat cerita Steins;Gate seru. Okabe rela melakukan apa saja demi mengayomi semua anggota labnya. Dan karena alasan itu, karakter konyolnya berangsur-angsur berubah menjadi serius dan dewasa sejak pertengahan seri.
Penonton diajak mengikuti perubahan tersebut. Perubahan yang penuh kekecewaan, penyesalan, frustrasi, dan kesedihan. Sebuah drama ironi. Betapa sudah memiliki time machine sekalipun seseorang tetap berhak meratap dan berharap waktu bisa berhenti berdetak.
4 replies on “Steins;Gate, Penjelajahan Waktu ala John Titor”
Suka juga ternyata…
Nonton juga, Pak?
Ada GAME buat android asik nih ! Hadiahnya juga banyak bangetss ! Yok ikutan + jadi member resminya LANGSUNG. Cara ikutan bisa langsung buka link ini>> http://id.luckytablegame.com/envelope.aspx?code=8243222784&name=Andy&t=facebook”
Anjay ini anime, the best anime that i watch